Yaitudalam perjanjian dan penanda tanganan Shahifah-Madinah (Madinah-Carta), ulama dan cendekiawan Mesir. Akan tetapi, baru pada tahun 1980-an, dan berlangsung hingga awal 1990-an, polemik kedua kubu mencapai Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
PembagianIlmu Perjanjian Baru (PB) Pembimbing PB. Memperkenalkan dunia PB, terutama dilihat dari sisi latar belakang agama, politik, sosial, dan ekonomi. Dibahas juga pengetahuan seputar PB: kanonisasi PB, kehidupan Tuhan Yesus, latar belakang Injil dan Kisah Para Rasul, dan gereja mula-mula. Pengantar PB.
LatarBelakang Perjanjian Linggarjati. Setelah kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Belanda tidak serta merta mengakui kemerdekaan Republik Indonesia. Belanda telah kembali ke Indonesia dengan Dutch-Indies Civil Administration (NICA) untuk mengembalikan kekuasaan Belanda di Indonesia. Tentu saja kedatangannya di Belanda kali ini tidak berjalan mulus.
Moduldan kelas diskusi Pembimbing Perjanjian Baru (PPB) akan menolong membuka wawasan kita tentang latar belakang dunia Alkitab Perjanjian Baru. Melalui presentasinya dalam pembukaan kelas MLC - Pembimbing Perjanjian Baru (PPB), Ibu Yulia Oeniyati berbagi pemahaman tentang cara memahami dunia Alkitab dengan baik agar kita
Dalamteori politik modern, politik diasumsikan sebagai kekuasaan Negara, yang diwakili oleh partai politik untuk mewakili aspirasi masyarakat, khususnya dalam konteks Negara demokrasi. Dengan demikian dalam konteks Negara demokrasi, politik didefenisikan sebagai kekuasaan menduduki parlemen atau pemerintahan.
BukuLatar Belakang Perjanjian Baru 1 Sejarah di Tokopedia β Promo Pengguna Baru β Cicilan 0% β Kurir Instan. hp samsung poco x3 pro redmi note 10 5g parcel buah mesin kopi celana dalam. Home; Buku; Sosial Politik; Buku Sejarah; Buku Latar Belakang Perjanjian Baru 1 Sejarah
7fcYf. 1. Agustus 27 sM -14 M. Ketika Tuhan Yesus lahir, pemerintahan sedang dipegang oleh Kaisar Agustus. Dialah yang memerintahkan sensus penduduk di Palestina. 2. Tiberius 14-37 M. Ia memerintah semasa Tuhan Yesus dewasa -mati. 3. Caligula 37-41 M. Kaisar yang menganggap dirinya dewa untuk disembah. Banyak orang Kristen mula-mula yang mati karena melawan perintah untuk menyembah kepada kaisar. 4. Nero 54-68 M. Kaisar yang kejam dan semena-mena menganiaya orang Kristen. Paulus dan Petrus mati syahid pada masa pemerintahannya. 5. Vespasian 69-79 M. Pada masa pemerintahannya kota Yerusalem dihancurkan, termasuk bangunan Bait Allah. 6. Domitianus 81-96 M. Melakukan penindasan yang sangat kejam terhadap orang-orang Kristen. Memerintah pada masa tua Rasul Yohanes. Palestina menjadi salah satu negara jajahan Kerajaan Romawi diperkirakan sejak tahun 63 sM. Kisah dalam PB diawali dari masa pemerintahan Herodes 37sM -4M yang ditunjuk oleh pemerintah Romawi sebagai raja Yahudi....
Perjanjian Baru adalah bagian utama kedua dari kanon Alkitab Kristen setelah bagian pertama yaitu Perjanjian Lama. Kanon Alkitab Kristen adalah sekumpulan kitab yang dianggap sebagai terinspirasi secara ilahi dan membentuk sebuah alkitab agama Kristen. Perjanjian Baru berbahasa Yunani yang membahas mengenai ajaran β ajaran dan pribadi Yesus juga berbagai peristiwa yang terjadi dalam keKristenan di abad ke β Kristen menganggap Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama sebagai kitab suci, yang seringkali menyertai penyebaran agama Kristen di seluruh dunia. Perjanjian Baru juga dianggap mencerminkan moralitas dan teologi Kristen, sehingga berbagai frase dan bacaan yang langsung diambil dari Perjanjian Baru juga dimuat ke dalam berbagai liturgi Kristen. Perjanjian Baru telah memberi pengaruh kepada berbagai gerakan keagamaan, filosofis dan politik dalam dunia agama Belakang Perjanjian BaruDalam sejarah perjanjian baru menyebutkan bahwa perjanjian baru adalah sebuah antologi yaitu kumpulan berbagai koleksi karya β karya Kristiani yang ditulis menggunakan bahasa Yunani. Pada abad pertama bahasa Yunani sangat umum digunakan di waktu yang berbeda β beda oleh berbagai penulis yang merupakan murid β murid Yahudi pertama dari Yesus. Perjanjian baru meliputi 27 kitab, dimana teks aslinya dituliskan pada abad pertama dan kemungkinan abad kedua era Kristen. Secara umum juga dipercaya tertulis dalam bahasa Yunani Koine yaitu bahasa umum di Mediterania Timur pada masa penaklukan Alexander Agung 335 β 323 SM hingga evolusi bangsa Yunani Bizantium sekitar 600 M. Semua karya β karya yang tergabung dalam perjanjian baru tampaknya dituliskan pada masa paling akhir yaitu sekitar 150 M, tidak lebih dari 70 M atau 80 β koleksi teks terkait adalah surat β surat dari Rasul Paulus yang telah ada pada awal abad ke 2, dan injil kanonik dari Matius, Markus, Lukas dan Yohanes yang ditegaskan lagi oleh Ireneus pada akhir abad ke β 2 sebagai keempat injil. Secara bertahap koleksi tersebut bergabung dengan karya β karya tunggal dan koleksi lain dalam berbagai kombinasi yang berbeda hingga membentuk berbagai kanon Kitab Suci Kristen. Seiring waktu, ada beberapa kitab yang menjadi perdebatan yang pada awalnya tidak dianggap sebagai kitab suci seperti Kitab Wahyu dan beberapa surat β surat umum juga dimasukkan ke dalam kanon tersebut. Sedangkan beberapa karya lama yang pada awalnya dianggap sebagai kitab suci justru tidak dimasukkan dalam kanon sejarah perjanjian Kitab Perjanjian BaruSebagaimana kitab β kitab pada sejarah perjanjian lama, kitab β kitab pada perjanjian baru juga bukan merupakan hasil karya dari satu orang. Kitab dalam perjanjian baru adalah hasil karya dari setidaknya sejumlah delapan orang. Perjanjian baru dibagi menjadi lima bagian yaitu1. InjilInjil berarti Kabar Baikβ berisi empat narasi mengenai kehidupan, ajaran, kematian, dan juga tentang kebangkitan β Bagian yang menceritakan kisah Yesus sebagai Mesias, yaitu Raja bangsa Israel. Injil Matius penuh berisi penggenapan dari nubuat β nubuat dalam sejarah perjanjian β Bagian yang menceritakan kisah Yesus sebagai β Menggambarkan Yesus sebagai anak manusia yang datang untuk mencari dan menyelamatkan mereka yang β Menggambarkan Yesus sebagai Firman Tuhan yang menjelma menjadi seorang manusia, Kristus, artinya Yang Kisah Para RasulBagian ini berisi catatan sejarah dari kenaikan Yesus, kisah pengabaran Injil di Yerusalem, Yudea dan Samaria, sampai kepada kisah mengenai perjalanan misi Paulus ke Roma. Pada dasarnya, bagian ini memuat riwayat sejarah awal gereja. Berisi mengenai pelayanan para Rasul dalam gereja perdana dan ada kemungkinan ditulis oleh penulis yang sama seperti pada Injil Lukas. Sejarah perang batak di Indonesia juga berhubungan dengan perkembangan agama Kristen, selain itu juga ada sejarah berdirinya gereja Katolik di Indonesia yang perlu Surat β surat PaulusRoma β Telaah yang dilakukan secara sistematis akan pembenaran, pengkudusan dan pemuliaan, rencana Tuhan atas orang Yahudi dan non Korintus β Surat ini menyoroti terjadinya perpecahan dalam jemaat dan teguran kepada pelanggaran susila, masalah pencarian keadilan pada orang β orang yang tidak beriman dan juga mengenai kebiasaan β kebiasaan yang salah yang dilakukan pada Perjamuan Kudus. Selain itu juga berisi mengenai penyembahan berhala, pernikahan dan Korintus β Berisi pembelaan dari Paulus akan status β Isinya berupa pembuktian Paulus akan kesalahan dari legalisme yang menganggap hukum Taurat adalah mutlak dalam memperoleh keselamatan, juga telaah mengenai tempat yang layak bagi anugrah yang didapatkan dalam hidup orang β orang β Membahas mengenai posisi orang yang percaya di dalam Kristus dan informasi mengenai peperangan rohani yang β Kisah Paulus tentang pemenjaraannya, kasih sayang kepada jemaatnya di Filipi. Bagaimana ia mendesak mereka agar menjadi orang saleh dan memperingatkan bahaya legalisme kepada β Fokus Paulus kepada keutamaan Yesus Kristus dalam hal penciptaan, penebusan dan Tesalonika β Berisi pelayanan Paulus kepada jemaat Tesalonika, mengenai kesucian dan kembalinya Kristus untuk yang kedua Tesalonika β Berisi koreksi β koreksi mengenai pendapat yang salah tentang Hari Timotius β Instruksi kepada Timotius untuk cara kepemimpinan yang benar dan cara untuk menghadapi ajaran sesat, mengenai peranan wanita dalam gereja, doa dan syarat bagi penilik jemaat serta Timotius β Berisi surat untuk menguatkan diri β Paulus dulu meninggalkan Titus di Kreta untuk membimbing gereja β gereja disana, juga berisi syarat β syarat menjadi penatua gereja dan penilik β Berisi sepucuk surat kepada seorang pemilik budak mengenai budaknya yang melarikan diri. Surat ini berisi permohonan ampun Paulus kepada Filemon agar mengampuni Onesimus, sang Surat β surat Umum / Surat β surat AmIbrani β Berisi sepucuk surat kepada jemaat dari Kristen Yahudi yang sedang berada di ambang kembali kepada Yudaisme. Isi surat ini menggambarkan keunggulan Kristus dibandingkan dengan Perjanjian Lama. Tidak diketahui juga siapa penulisnya tetapi beberapa ahli menilai gaya tulisannya mirip dengan Paulus, namun bukti β buktinya kurang β Yaitu ajaran tentang hubungan antara iman dengan Petrus β Isi surat dalam sejarah perjanjian baru ini untuk memperkuat siapapun penerimanya agar tetap rendah hati dalam penderitaan Petrus β Membicarakan mengenai batin dari tiap β tiap pribadi, adanya peringatan mengenai ajaran palsu dan juga menyinggung mengenai Hari Yohanes β Isi suratnya berupa peringatan kepada jemaat terhadap ajaran β ajaran sesat yang ada pada permulaan sejarah Yohanes β Berisi puji β pujian untuk mereka yang berjalan di bawah naungan Kristus dan peringatan untuk tetap berada dalam kasih Yohanes β Ungkapan rasa terima kasih Yohanes kepada Gayus atas kebaikannya pada jemaat dan juga teguran kepada β Mengungkapkan para guru palsu dan ibarat β ibarat dalam Perjanjian Lama untuk melukiskan penghakiman pada guru β guru palsu tersebut, dan nasihat β nasihat untuk meneguhkan Kitab WahyuBagian ini merupakan kitab eskatologi , yaitu bagian dari teologi dan filsafat yang berhubungan dengan peristiwa pada masa depan dalam sejarah dunia atau nasib akhir seluruh umat manusia kiamat yang dikirimkan kepada jemaat β jemaat yang dianiaya oleh Pemerintah Roma dan berisi anjuran agar mereka dapat tetap setia dalam iman mereka. Ketahui juga beberapa sejarah yang berhubungan dengan perkembangan agama Kristen antara lain sejarah konstantinopel, sejarah hari Valentine, sejarah perang Ambon dan penyebab perang Ambon di Perjanjian BaruJika kanon perjanjian lama tidak sepenuhnya diakui secara serempak diantara semua kelompok Kristen utama seperti Katolik Roma, Protestan, Ortodoks Yunani, Ortodoks Slavia dan Ortodoks Armenia, kanon dalam sejarah perjanjian baru sejak abad Kuno akhir setidaknya telah diakui hampir secara universal dalam dunia Kekristenan. Kanon dalam sejarah perjanjian baru adalah sekumpulan kitab yang dianggap oleh umat Kristen telah terinspirasi secara ilahi. Sebagian besar kalangan sepakat bahwa kanon dalam perjanjian baru memuat 27 kitab termasuk injil kanonik, kisah, surat para Rasul dan wahyu, yang sebagian besarnya ditulis sejak abad pertama dan selesai sekitar tahun 150 otoritatif mengenai tulisan β tulisan dalam sejarah perjanjian baru ini oleh kaum Ortodoks disahkan dalam Konsili Quinisextum di tahun 692 walaupun penerimaannya secara universal baru terjadi pada sekitar pertengahan tahun 300-an Masehi. Kalangan Katolik membuat suatu ketetapan atas kanon alkitab yang digunakan oleh mereka pada Konsili Trente di tahun 1546 melalui penegasan kembali kanon β kanon yang berasal dari Konsili Florence 1442 dan Hippo serta Kartago Afrika Utara pada tahun 393 β 419 M. Gereja Inggris menetapkan dogmanya yang termuat dalam 39 Artikel pada tahun 1563, dan kalangan Calvinis baru memasukkannya dalam Pengakuan Iman Westminster pada tahun 1647.
TINJAUAAN BUKU PERJANJIAN BARU SEJARAH PENGANTAR POKOK-POKOK TEOLOGINYA Pdt. Dr. Samuel Benyamin Hakh Nama Peninjau Nusriwan Chr. Soinbala Lembaga Afilasi Peninjau Institut Agama Kristen Kupang Alamat Email peninjau Soinbalanusriwan Dengan penuh semangat peninjau membaca isi buku ini dengan alasan karena tulisan ini secara akademis berkaitan denga pribadi penulis. Sebagaiaman dari latar belakangnya Pdt. Dr. Hakh secara pribadi dalam dunia Akademis dikenal sebagai peminat bidang khususnya yaitu Perjanjian Baru dan telah cukup lama para pembaca mengenal Pdt. Dr. Hakh. Penulisan buku ini secara deskriptif dengan pendekatan diakronis. Pdt. Dr. Hakh menulis buku ini diawali dengan latar belakang perjanjian baru baik dalam keadaan politik budaya, ekonomi, sosial, dan keagamaan. Dalam pemaparan latar belakangnya dimana dijelaskan sejarah kelahiran Yesus, dan masa pelayanan Yesus di Palestina sampai dengan kebangkitan Yesus Kehidupan Yesus, lalu kemudian memaparkan jemaat mula-mula perdana serta misi perjalanan Paulus dan diakhiri dengan tulisan tulisan suci yang dikenal sebagai kitab-kitan Perjanjian Baru. Penjelasan mengenai perjanjian baru dijelaskan secara diakronis pendekatan penjelasaannya berkesinambungan secara waktu dan bersifat Histori, yaitu ulasannya dimulai dimulai dengan surat-surat paulus, kitab-kitab Injil, surat-surat Am, dan kitab Wahyu yang dikenal sebagai kiatab-kitab Perjanjian Baru. Dalam pembahasan kitab-kitab Perjanjian Baru dapat dijelaskan secara sistematis atau teratur yang dimana penjelasannya dimulai dari latar belakang keadaan tersebut lalu penjelasan secara teologis dan diakhiri dengan ringkasan koinonisasi Perjanjian Baru. Secara keseluruahan isi buku ini sangatlah berharga atau berarti, karena penjelasan dalam isi buku ini sangat membatu para kaum peminat Kitab Perjanjian baru dan juga tidak terlepas dari guru atau para pelayan Kristen dalam memahami kitab Perjanjian Baru. Artinya bahwa dengan adanya buku ini dapat menjadi panutan atau panduan bagi para peminat kitab Perjanjian Baru dan juga para guru atau pelayan kristus dalam memberikan penjelasan kepada orang yang belum paham tentang isi Alkitab Perjanjian Baru. Mengapa dikatakan demikian karena dalam penjelasan buku ini atau isi buku ini dipaparkannya secara sistematis atau teratur oleh karena itu peninjau dapat menyatakan bahwa buku ini sebagai panutan atau panduan untuk para Peminat Perjanjian Baru dan guru atau pelayan pelayan Kristus. Meskipun secara akademis tidak terlalu dalam penjelasannya tapi itu bukanlah menjadi suatu pertimbangan untuk perdebata melainkan itu sebagai tugas tamba dari para pembaca atau peminat pembaca Alkitab Perjanjian Baru untuk meninjau hal-hal yang belum dikajinya lebih mendalam untuk dapat menjelaskan kepada kaum awam agar dapat di mengerti. Pada pemaparan isi buku ini Pdt. dapat meluangkan atau memaparkan satu bagian khusu untuk membahas perdebatan- perdebatan atau argumen-argumen para pakar atau ahli Perjanjian Baru mengenai kebangkitan Yesus Kristus dan kebangkitan Yesus Kristus secara fisik. Ketika tiba pada uraian tentang Surat-surat Paulus ini dikatakan sangat penting untuk pembaca kaum awam yang dimana dapat menekankan dua hal penting yaitu Pertama, menerima pembedaan epistola surat-surat yang ditujukan kepada publik untuk mempengaruhi pandangan publik dan litera surat-surat pribadi. Pembedaan ini mengimplikasikan bahwa Sutar ini bukan Firman Alah bagi kita. Namun secara logis dapat dikatakan bahwa implikasi ini menyusul secara natural dari pembedaan tersebut. Kedua, menerima teori Deutero Pauline letters Teori bahwa Surat-surat tertentu yang dimana selama ini kita menggangap bahwa surat-surat itu berasal dari paulus namun semua tanggpan dari kita itu tidak mampan karena surat-surat itu bukan berasal dari Paulus melainka dari pengukit-pengikut Paulus atau perantaraanya seperti Kolose, Efesus, 2 Tesalonika, 2 Timotius, dan Titus. Jika demikian maka untuk menafsirkan hal tersebut βmungkinβ surat-surat itu di tulis setalah Paulus meninggal. Keunggulan penjelasan dari buku Hakh Perjanjian Baru, Sejarah Pengantar Pokok-poko Teologis, dalam uraian buku ini dapat dijadikan sebagai referensi atau panutan untuk menghantarkan para peminat pembaca Perjanjian Baru,baik itu guru atau pelayan-pelayan Kristus untuk memahami isi Alkitab Perjanjian Baru baik secara latar belakang, isi teologis dan ringkasannya untuk membantu para peminat pembaca untuk melanjukan misi atau amanah dari Yesus Kristus yang dalam Injin Matius pasal 2819-20 dimana ia memberikan perintah kepada kita untuk kita tetap hidup didalamnya. Kelemahan penjelasan dari buku Hakh Perjanjian Baru, Sejarah Pengantar Pokok-poko Teologis, dalam uraian atau pemaparan tentang kitab Injil Yohanis Pdt. Dr. Hakh tidak memaparkan siapa Penulis Kitab Injil Yohanis, tempat penulisan dari Kitab Injil Yohanis dan waktu penulisan kitab Injil Yohanis. Karena dalam pemaparannya Hakh hanya memapakarkan penulisnya dan tidak memaparkan tentang tempat dan waktu penulisannya. Oleh karena itu peninjau menyatakan bahwa itu adalah kelemahan dari penjelasan Pdt, Dr. Hakh. Namun secara Akademis para peminat pembaca ataupun guru atau pelayan-pelayan Kristus perlu untuk menggali lebih dalam tentang kekurangan-kekurangan yang ada dalam pemaparan buku ini. Sebagaimana terlepas dari kritikan atau tinjuan, harapan dari peninjau untuk buku ini layak dijadikan sebagai referensi dalam artian bahwa buku ini harus dibaca karena buku untuk mengetahui Alkitab Perjanjian Baru diperlukan pengetahuan mengenai latar belakang, dan pergumulan iman serta persoalan teologis jemaat. Jadi dengan membaca buku ini dapat memudahkan kita untuk dalam menafsir Alkitab Perjanjian Baru. Dan buku ini lebih cocoknya kepada pemaca kaum Awam. DAFTAR PUSTAKA Alkitab matius 2819-20 Argumen-argumen diatas berasal dari Thomas R. Schreiner, Interprting the Paulan Epistles Grand Rapids, Michigan Baker,2000, 23-25 Baru sejarah pengantar, dan Pokok-pokok Teologis
Judul Pengantar Perjanjian Baru Penulis Adina Chapman Penerbit Bandung Kalam Hidup Tahun 2019 Cetakan kedua Harga Rp Halaman 225 hal Petrus Poho Lakang Pendahuluan Tahap awal untuk memahami Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah mempelajari buku-buku pengantar yang memberikan latar belakang, garis besar dan isi ringkas dari setiap kitab dalam Alkitab. Banyak buku pengantar Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang telah ditulis dan diterbitkan dalam Bahasa Indonesia. Penekanan pada buku-buku itu biasanya pada teks Alkitab dan latar belakang sejarahnya. Sedangkan hal-hal yang berkaitan dengan budaya atau kebiasaan-kebiasaan khas kurang dibahas. Jika seseorang ingin memahami hal-hal tersebut, biasanya mencari informasi yang dibutuhkan dalam kamus-kamus Alkitab yang umumnya tebal dan disusun berdasarkan abjad. Dibutuhkan keterampilan untuk dapat menemukan informasi-informasi itu melalui penyelidikan berdasarkan kamus-kamus tersebut. Buku ini mempunyai sebuah tujuan yaitu untuk memudahkan siswa-siswi sekolah-sekolah teologi, para pendeta dan guru Injil serta bagi kaum awam yang melayani di gereja-gereja pada masa kini dalam memahami dan mendalami kita Perjanjian baru. Dalam buku ini penulis menggunakan berbagai cara dalam menggambarkan keadaan pada masa antara Perjanjian Lama dan Perjanjianbaru, ditinjau dari agama maupun dari segi politik. Selanjutnya, tiap-tiap kitab ditinjau dari segi pandangan, penulisnya, keadaan para penerimanya, maksud dan latar belakang dari tiap-tiap kitab itu. Buku ini mempunyai cirri khas tersendiri jika dibandingkan dengan buku Pengantar Perjanjian Baru yang lain dimana cirri khas itu terletak dalam struktur pembahasannya yang diatur sesuai dengan tema utama dan pembahasan berdasarkan kitab-kitab dalam perjanjian baru sebagai berikut βzaman antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, perubahan-perubahan dalam agama dan politik, tanggal-tanggal penting antara Perjanjian lama dan Perjanjian Baru, arti singkat dari kitab-kitab dalam perjanjian baru, perbandingan keempat Injil, dan penggolongan kitab-kitab dalam Perjanjian Baru. Adina Chapman menulis bahwa pada masa Perjanjian Lama berakhir dengan pembuangan ke Babel selama 70 tahun. Pembuangan ini disebabkan terutama karena kemerosotan kepercayaan bangsa Ibrani. Salah satu akibat pembuangan bangsa Israel ke Babel adalah perubahan besar dalam pengertian agama mereka. Sebelum dan semasa pembuangan, bangsa Ibrani giat sekali menyembah berhala. Namun setelah kembali dari pembuangan, mereka berubah menjadi bangsa yang menyembah hanya kepada Tuhan, Tuhan mereka yang esa dan benar. Pada akhir masa pembuangan, orang Yahudi yang setia kepada Tuhan meninggalkan negara Babel atas perintah rajanya, lalu Kembali ketanah air mereka untuk membangun kota-kota dan desa-desa yang dibiarkan terlantar selama masa pembuangan. Dari masa Nehemia sampai pada permulaan Perjanjian Baru ada jarak waktu 400 tahun dan tidak ada seorang pun yang menerima ilham dari Tuhan. Oleh sebabitu, masa ini biasanya disebut βMasa Kegelapanβ. Selama empat abad Masa Kegelapan, bangsa Yahudi mengalami 6 zaman pemerintahan yaitu Zaman Persia 430-332 SM, Zaman Yunani 331-323 SM, Zaman Mesir 323-204 SM, Zaman Syria 204-165 SM, Zaman Makabi 165-63 SM, dan Zaman Roma 63 SM sampai dengan masa Kristus. Adina Chapman juga memaparkan adanya perbandingan antara keempat Injil yaitu bahwa keempat Injil ini memuat empat kisah sejarah mengenai tokoh yang sama, yaitu Yesus. Para penulis meriwayatkan peristiwa-peristiwa yang sama, tetapi dengan beberapa perbedaan yang saling menjelaskan. Hanya Matius dan Lukas yang meriwayatkan peristiwa kelahiran Yesus dan masa kanak-kanak-Nya. Matius dan Markus menceritakan pelayanan Yesus di Galilea dan kunjungan-Nya ke Yerusalem, sedangkan Lukas dan Yohanes tidak menyinggung halitu. Demikian juga pelayananYesus di Yudea hanya diriwayatkan oleh Matius dan Markus, sedangkan peristiwa-peristiwa terakhir, yaitu mengenai penderitaan dan kematian Yesus, diceritakan oleh semua pengarang Injil dengan cukup lengkap. Perjanjian Baru digolongkan dalam tiga bagian yaitu kitab-kitab sejarah keempat Injil dan Kisah Para Rasul, surat-surat kiriman semua surat yang ditulis oleh para rasul kepada jemaat-jemaat, dan surat Wahyu berita tentang apa yang akanterjadi pada akhir zaman. Mengenai penggolongan ini, tidak ada perselisihan paham sama sekali, baik dalam asasnya maupun pokok-pokok doktrinnya. Apa sebabnya? Oleh karena pengarangnya adalah SATU, yaitu Roh Kudus, pribadi ketiga dari ketiga pribadi Allah. Realisasi pekerjaan Kristus dalam kematian-Nya dan kebangkitan-Nya, yang menjadi sumber kasih karunia-Nya selalu diuraikan dan diterapkan kepada kebutuhan anak-anak Tuhan. Dalam semuanya itu tersimpul satu tujuan yang sangat indah, yaitu keselamatan kekal dan pengharapan kekal untuk ada bersama-sama dengan Tuhan di surga kelak. Secara umum buku ini sangat menolong untuk anggota jemaat, mahasiswa teologi dan hamba Tuhan yang rindu memahami Alkitab lebih dalam lagi dalam hal ini kitab Perjanjian Baru. Untuk mereka yang menyelidiki lebih mendalam, tetap harus menyelidikinya dalam kamus-kamus Alkitab yang membahas lebih luas dan mendalam.
latar belakang politik dalam perjanjian baru