Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya." (HR. Bukhari dan Muslim) Penjelasan Hadits. Sebagaimana hadits Arbain Nawawi ke-11, hadits ke-15 ini juga diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu. Beliau memang paling banyak meriwayatkan hadits. Kedudukan iman kepada Allah dinyatakan oleh Muhammad melalui periwayatan hadis. Pembuktian iman kepada Allah ialah dengan akhlak mulia. Kondisi keimanan kepada Allah dalam ajaran Islam menjadi penentu bagi individu di Hari Pembalasan untuk masuk surga atau masuk neraka. Pertama, mengimani bahwa semua kitab dan suhuf merupakan wahyu yang Allah SWT turunkan kepada Rasul-Nya. Kedua, iman kepada kitab juga berarti mengimani kitab Allah SWT yang diturunkan, baik diketahui namanya atau tidak. Ketiga, beriman kepada kitab juga membenarkan berita-berita yang benar dan tidak bertentangan dengan Al-Qur'an. Dalil-Dalil Dari Ijma'. Sedangkan menurut Ijma', maka kaum muslimin telah bersepakat tentang kewajiban beriman kepada qadar, yang baik dan yang buruk, yang berasal dari Allah. An-Nawawi Rahimahullah berkata, "Sudah jelas dalil-dalil yang qath'i dari al-Qur-an, as-Sunnah, ijma' Sahabat, dan Ahlul Hil wal 'Aqd dari kalangan salaf dan Baca Juga: 7 Hadits dan Ayat Alquran tentang Berbakti kepada Orang Tua, Masya Allah! 3. Iman kepada Kitab-kitab Allah SWT. Percaya kepada rukun iman yang ketiga ini berarti menjadi kitb suci tersebut pegangan dalam mengarungi kehidupan. Ada beberapa kitab yang telah Allah SWT turunkan, yakni: Kitab Zabur kepada Nabi Daud AS. 12. Di antara perkara yang memperbaharui iman adalah bermunajat kepada Allah dan luluh di hadapan Allah -azzawajalla-. 13. Memendekkan angan-angan. Ini penting sekali dalam memperbaharui keimanan. 14. Merenungi kehinaan dunia, hingga pupus ketergantungan kepada dunia dari hati seorang hamba. 15. a5YptG.

hadits iman kepada allah