Alhasil, Kyai dan Ulama diajar langsung oleh Kyai H. Hasyim Asy’ari sangat mengkritik Islam modern dan telah mendirikan Jam’iyah Nahdlatul Ulama sebagai medan pertempuran bagi para pemimpin Islam tradisional sejak didirikan pada tahun 1926. Tujuan Berdirinya NU
Peran Kiai Hasyim Asyari dalam pembentukan NU demikian signifikan. Kiai Hasyim Latif menyebutkan dalam buku NU Penegak Panji Ahlussunah walJamaah, bahwa atas usul Kiai Hasyim Asy’ari pada pertemuan Komite Hijaz pada 16 Rajab 1344 atau 31 Januari 1926 agar Komite Hijaz tidak serta merta dibubarkan.
Suaramuslim.net – Hadratusy Syekh KH Hasyim Asy’ari, pendiri Pesantren Tebuireng, Jombang, pendiri Nahdlatul Ulama, adalah guru paripurna. Ribuan santri beliau didik, dan ratusan dari mereka menjadi ulama atau kiai, pendiri pondok pesantren, atau menjadi tokoh-tokoh umat Islam. Ini belum termasuk santri-santrinya yang terbilang mustami
Menurut kyai haji hasyim asy'ari menuntut ilmu adalah suatu ibadah untuk mencari Ridhlo Allah SWT. Oleh karena itu, menuntt ilmu diniatkan untuk menyebarluaskan nilai-nilai islam bkan hanya sekedar menghilangkan kebodohan. Karena dapat mengantarkan manusia dalam kehidupan dunia dan akhirat. K.H Hasyim Asyari lahir di desa ngggedang.
Ulama besar itu gagal “digarap” menjadi Kiai pro-Belanda. Kiai Hasyim Asyari seketika dianggap ulama yang tak bersahabat. Akibatnya, ia bersama pesantrennya terus diawasi. Perlu dicatat, besarnya tekanan tak menyurutkan langkah ulama besar ini melawan penjajah Belanda. Kiai Hasyim tetap berdiri dalam pendirian menolak negosiasi dengan Belanda.
Hasyim Asy'ari menolak Seikerei karena menurutnya hanya Allah yang patut disembah, bukan manusia atau matahari. Selama dalam tahanan, banyak penyiksaan fisik yang diterimanya, bahkan salah satu jarinya patah hingga tidak dapat digerakkan. Akhirnya, setelah empat bulan, tepatnya pada 18 Agustus 1942, pendiri Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang
Cpi1wNc.
foto kyai hasyim asy ari png